Essay My Future My Past

Nama : Eka Martha Anggraeni

NIM : 1130023176

Prodi : S1 keperawatan

Essay My Future My Past



Setiap individu memiliki kisah yang unik, yang tercermin dari pengalaman masa lalu dan harapan untuk masa depan. Kisahku sendiri adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan peluang, yang membentuk siapa aku hari ini dan akan membimbing arahku ke depan. Sebelumnya, hai... perkenalkan namaku Eka Martha Anggraeni, Eka yang berarti pertama, Martha bisa berarti maret, dan Anggraeni bisa juga berarti anggrek, jadi secara garis besar namaku bermakna anak pertama yang lahir di bulan maret yang seindah bunga anggrek. Dari nama depan ku saja Eka, yang berarti anak pertama. Dalam Jawa kuno, anak pertama memiliki kepribadian yang mandiri, pekerja keras dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, itulah yang selalu ku tanamkan pada diriku sampai saat ini, mengingat dimana sebenernya aku terlahir tanpa sosok seorang ayah dan kurangnya kasih sayang seorang ibu. Kenapa ? mungkin itu tidak bisa aku curahkan disini. Namun, disisi lain itulah yang mengajarkanku untuk terus tetap hidup walaupun tidak memiliki support sistem dari sosok orang tua.

Jika anak-anak diluar sana ketika ditanya terkait hoby, mungkin jawabku ialah tidaklah pasti, karena sangat beraneka ragam kegiatan yang tentunya semua ku jadikan sebagai habbit, diantara seperti bermain gitar, editing video, fotografi, melukis, memasak dan masih banyak lagi, itulah alasanku mengapa aku tak memiliki hoby. Selain itu, jika ditanya terkait favorite things, mungkin jawabku sama. Karena jujur, aku bukanlah tipe orang yang konsisten, semua bisa jadi kesukaanku, semua bisa saja jadi habbit ku, namun itu tidak bertahan lama karena aku suka sekali explore hal-hal lain yang memang sebelumnya belum aku coba, itulah alasanku mengapa aku masih belum bisa menanamkan prinsip konsisten dalam hidupku. Eits, namun tentu tidak untuk pendidikanku. Aku tetap selalu menanamkan prinsip konsisten untuk hal itu, dimana itu selalu aku terapkan baik untuk pendidikan akademik maupun non akademik.

Pendidikan adalah bagian integral dari kehidupan saya, di mana saya mulai mengejar pengetahuan dan keterampilan sejak usia dini. Saya menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di SDN Kaliasin VII Surabaya, SMPN 29 Surabaya dan SMK Kesehatan Nusantara Surabaya, di mana saya mulai menunjukkan minat yang mendalam dalam kesehatan, kesenian, dan sosial. Dimana saat itu banyak hal yang sudah saya capai dan saya raih, baik dari prestasi dan beberapa pengalaman berharga, diantaranya saya pernah memenangkan kejuaran di tingkat kota, provinsi hingga nasional dalam lomba kepalangmerahan dan kesehatan. Kecintaan ini membawa saya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya atau biasa disebut UNUSA, dan mengambil program studi S1 Keperawatan. Selama di universitas, saya aktif dalam kegiatan unit kemahasiswaan seperti korps sukarela PMI, yang tidak hanya memperluas wawasan saya tetapi juga membangun keterampilan penting seperti kepemimpinan dan kerja sama tim. Dalam memasuki dunia pendidikan, saya menghadapi berbagai tantangan yang menguji kesabaran dan ketahanan saya. Selama di sekolah, saya tidak selalu menjadi siswa terbaik, dan seringkali harus berjuang ekstra untuk memahami materi yang sulit. Namun, pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya usaha dan dedikasi. Ketika saya berjuang dengan pelajaran matematika, misalnya, saya belajar untuk tidak menyerah dan mencari cara baru untuk memecahkan masalah. Pelajaran ini bukan hanya tentang matematika tetapi juga tentang kehidupan—bahwa ketekunan dan sikap positif dapat mengatasi banyak rintangan.

Di luar dunia akademis dan profesional, saya juga berfokus pada pertumbuhan pribadi. Saya selalu berusaha untuk memperluas wawasan saya melalui perjalanan, membaca, dan berbicara dengan berbagai orang. Setiap pengalaman baru—baik yang menantang maupun yang menyenangkan—menjadi bagian dari perjalanan pembelajaran saya. Salah satu pengalaman pribadi yang sangat berkesan adalah waktu ketika aku menghadapi tantangan besar dalam pendidikan. Pada saat itu, aku harus berjuang keras untuk mencapai tujuan akademikku, menghadapi berbagai rintangan yang tampaknya tak teratasi. Namun, perjalanan tersebut mengajarkanku tentang ketekunan, disiplin, dan pentingnya kerja keras. Kesulitan itu bukan hanya membentuk kemampuanku untuk mengatasi masalah, tetapi juga memperkuat keyakinanku bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk berkembang. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya hidup saya tetapi juga memberikan perspektif baru tentang apa yang penting dalam hidup.

Setiap perjalanan hidup kita dipenuhi dengan momen-momen yang membentuk karakter dan pandangan kita terhadap dunia. Menelusuri masa lalu memberikan kita kesempatan untuk memahami bagaimana pengalaman-pengalaman tersebut mempengaruhi siapa kita saat ini. Dalam konteks ini, masa lalu saya adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan tantangan, pelajaran, dan kenangan yang membentuk diri saya seperti sekarang. Masa kecil saya, yang dihabiskan di Surabaya, merupakan fondasi awal yang membentuk siapa saya. Dibesarkan dalam keluarga sederhana, saya belajar nilai-nilai penting tentang kerja keras dan ketulusan. Keluarga saya selalu menekankan pentingnya pendidikan dan kejujuran, yang menjadi landasan moral dalam setiap langkah hidup saya. Di lingkungan ini, saya mengembangkan rasa tanggung jawab dan ketekunan, nilai-nilai yang terus saya pegang hingga saat ini. Selain itu, hubungan sosial dengan keluarga dan teman-teman memiliki dampak besar pada pembentukan karakter saya. Persahabatan yang saya jalin sejak kecil mengajarkan saya tentang nilai-nilai seperti kesetiaan dan empati. Kami melewati banyak momen bersama—dari kebahagiaan hingga kesulitan—yang memperkuat ikatan kami dan memberikan dukungan emosional yang penting. Keluarga juga berperan besar dalam membentuk pandangan hidup saya, dengan menyediakan teladan dan bimbingan dalam berbagai aspek kehidupan.

Refleksi atas masa lalu menunjukkan betapa pentingnya setiap pengalaman dalam membentuk diri saya. Setiap tantangan yang saya hadapi dan setiap pelajaran yang saya pelajari telah membentuk karakter dan pola pikir saya saat ini. Masa lalu saya adalah cermin yang menunjukkan tidak hanya siapa saya tetapi juga arah yang ingin saya ambil ke depan. Kenangan-kenangan ini mengajarkan saya tentang pentingnya terus belajar dan beradaptasi, serta bagaimana menggunakan pengalaman tersebut untuk mengatasi tantangan masa depan. Menelusuri masa lalu adalah proses yang mendalam dan reflektif, membantu kita memahami diri sendiri dengan lebih baik. Melalui kenangan, tantangan, dan pelajaran yang diperoleh, saya belajar untuk menghargai perjalanan hidup saya dan menggunakan pengalaman tersebut sebagai landasan untuk menghadapi masa depan. Masa lalu saya adalah bagian integral dari perjalanan hidup saya, dan dengan setiap langkah yang saya ambil, saya berusaha untuk meneruskan pelajaran-pelajaran berharga yang telah saya pelajari, sambil terus mengejar impian dan tujuan yang telah saya tetapkan.

Menulis tentang masa depan kita adalah tantangan yang mendebarkan sekaligus memotivasi. Sebagai individu yang selalu mencari arah dan tujuan, saya sering kali membayangkan seperti apa kehidupan saya di masa depan. Dalam imajinasi saya, masa depan bukan hanya sekedar perjalanan waktu, tetapi juga hasil dari keputusan, usaha, dan impian yang kita tanamkan sejak dini. Dalam gambaran masa depan saya, saya melihat diri saya sebagai seorang profesional yang sukses dalam bidang yang saya cintai. Saat ini, saya tengah mengejar gelar di bidang keperawatan, dan saya bertekad untuk menjadi ahli di bidang tersebut. Saya membayangkan bahwa saya akan bekerja di sebuah perusahaan yang inovatif dan berkomitmen pada keberlanjutan dan etika. Lingkungan kerja yang inklusif dan kolaboratif adalah hal yang sangat saya impikan, di mana saya bisa berkontribusi secara signifikan dan juga terus belajar dan berkembang. Selain karir, saya juga membayangkan memiliki kehidupan pribadi yang seimbang dan memuaskan. Saya berharap dapat membangun keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Kehidupan rumah tangga saya akan dipenuhi dengan momen-momen berharga bersama pasangan dan anak-anak, di mana kami saling mendukung dan memotivasi satu sama lain untuk mencapai impian masing-masing. Di samping itu, saya ingin memiliki waktu yang cukup untuk mengejar hobi dan minat pribadi saya, seperti traveling dan membaca. Aktivitas ini akan membantu saya tetap terinspirasi dan memperkaya perspektif saya tentang dunia.

Penting juga untuk saya memiliki kontribusi positif bagi masyarakat. Di masa depan, saya membayangkan diri saya terlibat dalam kegiatan sosial dan menjadi sukarelawan untuk berbagai inisiatif yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Saya percaya bahwa memberikan kembali kepada komunitas adalah cara yang signifikan untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik, dan saya ingin menjadi bagian dari perubahan tersebut. Untuk mencapai gambaran masa depan ini, saya menyadari bahwa perencanaan dan usaha yang konsisten adalah kunci. Saya berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang, baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman praktis. Selain itu, membangun jaringan profesional dan pribadi yang solid akan sangat penting dalam mencapai tujuan-tujuan ini. Saya juga harus menjaga keseimbangan antara kuliah dan kehidupan pribadi, memastikan bahwa saya tetap sehat dan bahagia dalam setiap aspek kehidupan saya. Dengan semangat dan dedikasi, saya percaya bahwa masa depan yang saya impikan akan menjadi kenyataan. Ini adalah perjalanan yang melibatkan perencanaan, komitmen, dan keyakinan pada diri sendiri. Dalam menulis cerita masa depan saya, saya berharap dapat membangun kehidupan yang memuaskan, penuh dengan pencapaian dan kebahagiaan, serta memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia di sekitar saya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA KOTA LAMA

FKes Unusa Berhasil Kirim Dua Mahasiswa Untuk Belajar di Salah Satu Top QS World Rankings University