CERITA KOTA LAMA
Nama : Eka Martha Anggraeni
Kelas : 3D
Prodi : S1 Keperawatan
Fakultas : Keperawatan dan Kebidanan
Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA)
Tugas
Artikel :
Di
jantung Kota Surabaya, ada sebuah kawasan yang seolah berhenti di masa lalu.
Kota Lama Surabaya, dengan deretan bangunan tua berarsitektur kolonial, adalah
tempat di mana sejarah seakan hidup kembali di setiap sudutnya. Melangkah di
kawasan ini, aku merasa seperti menyusuri lorong waktu, membawa pikiran ke masa
ketika Surabaya masih berada di bawah kendali kolonial Belanda.
Saat
aku melangkah lebih jauh, suasana semakin terasa sunyi dan damai. Beberapa
bangunan di sekitarku tampak sedikit lusuh, namun hal ini justru menambah kesan
autentik dari kawasan ini. Aku membayangkan bagaimana tempat ini mungkin pernah
menjadi pusat aktivitas yang sibuk, dengan pedagang dan pengusaha Eropa yang
lalu-lalang, diselingi oleh para pekerja pribumi yang mengurus segala kebutuhan
mereka.
Namun,
Kota Lama Surabaya bukan hanya tentang bangunan megah dan kisah-kisah heroik.
Di salah satu sudutnya, aku menemukan sebuah pasar kecil yang masih aktif. Di
sini, suasana terasa lebih hidup, dengan para pedagang yang ramah menawarkan
dagangannya. Seolah memberi warna baru di tengah kelamnya memori masa lalu. Aku
membeli beberapa jajanan tradisional, menikmati rasa manisnya sambil duduk di
bangku kayu yang tampak sudah usang.
Saat
senja mulai menjelang, aku kembali ke titik awal perjalanan. Kota Lama Surabaya
tampak berbeda dalam cahaya senja—lebih sunyi, namun juga lebih memancarkan
keindahan yang magis. Bangunan-bangunan tua yang tadi tampak megah, kini
terlihat hangat dalam balutan warna jingga matahari terbenam. Di sini, di
tengah kesunyian senja, aku merasakan bahwa Kota Lama Surabaya bukan hanya
sebuah tempat, tetapi juga sebuah jendela ke masa lalu yang penuh cerita.
Matahari
semakin tinggi ketika aku menuntaskan perjalananku di Kota Lama. Aku kembali
menatap bangunan-bangunan tua yang sudah menghitam termakan usia, tetapi tetap
berdiri teguh, seolah enggan melepaskan kenangan masa lalu. Di sini, di tengah
riuh rendah Surabaya yang semakin modern, Kota Lama tetap menjadi tempat di
mana sejarah dan kenangan berkelindan.
Kota
Lama Surabaya mengajarkan satu hal: bahwa masa lalu, seberapa pun jauhnya,
selalu punya cara untuk hadir kembali. Melalui bangunan, jalanan, dan
cerita-cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi, masa lalu itu tetap
hidup. Dan setiap kali aku kembali ke Kota Lama, aku merasa telah melintasi
jembatan waktu, kembali ke saat-saat di mana sejarah bangsa ini sedang ditulis.
https://nandavaniaputri.blogspot.com/
https://nandavaniaputri.blogspot.com/
https://nandavaniaputri.blogspot.com/
Tugas Foto :
Komentar
Posting Komentar